bisnis.com

BISNIS SYARIAH: Staco Mandiri pacu premi syariah
Oleh Anggi Oktarinda
Kamis, 19 Januari 2012 | 16:43 WIB

JAKARTA: PT Asuransi Staco Mandiri, perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum, menargetkan perolehan laba unit usaha syariah sebesar Rp2,25 miliar pada 2012, tumbuh 60% dari Rp1,4 miliar pada 2011.

Direktur Utama Staco Mandiri Ruhari mengatakan ada beberapa strategi yang dilakukan perusahaan untuk mencapai target tersebut, antara lain dengan meningkatkan own retention atau risiko yang ditanggung sendiri, menaikkan lini usaha yang memberikan bisnis besar, memperluas sumber bisnis, dan konsorsium dengan asuransi lainnya.

“Kebijakan-kebijakan itu dilakukan agar pertumbuhan bisnis syariah terus berlanjut,” katanya hari ini, 19 Januari 2012.


Pihaknya akan menggenjot sejumlah lini usaha yang menjadi andalan dalam bisnis asuransi syariah milik oleh perusahaan, salah satunya asuransi kecelakaan diri (personal accident/PA).

Saat ini, ujarnya, perseroan sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa bank syariah untuk menjamin risiko personal accident nasabah bank tersebut.

“PA plus termasuk yang paling potensial. Risikonya rendah, jangka waktu panjang, dan preminya di bayar di depan,” katanya.

Dia menyebutkan lini usaha asuransi PA memberikan kontribusi sebesar Rp2,6 miliar atau hampir 42% terhadap keseluruhan perolehan premi unit usaha syariah 2011.

Adapun lini usaha lainnya yang ikut memberikan kontribusi bisnis syariah antara lain asuransi kendaraan Rp1,9 miliar, asuransi kendaraan bermotor Rp1,5 miliar, dan Rp200 juta sisanya dari lini usaha lain seperti asuransi pengangkutan dan rekayasa.

Sepanjang tahun lalu, lini bisnis syariah milik Staco Mandiri mencatatkan perolehan premi bruto sebesar Rp6,2 miliar. Pada tahun ini Staco mengincar perolehan premi bruto dari unit usaha syariah sebesar Rp7,4 miliar.

Dia menambahkan pihaknya juga akan meningkatkan kapasitas pertanggungan risiko asuransi dan mengurangi pengalihan risiko kepada pihak ketiga atau perusahaan reasuransi.

Jika sepanjang tahun lalu perusahaan mencatatkan perolehan premi netto sebesar Rp1 miliar atau 16,12% dari total premi bruto sebesar Rp6,2 miliar, pada tahun ini Ruhari menargetkan premi netto sebesar Rp1,5 miliar atau 20,27% dari total target premi bruto Rp7,4 miliar.

“Sebagian besar perolehan premi kami asuransikan kembali ke perusahaan reasuransi, sementara premi yang dipegang sendiri kecil. Tahun ini kami akan meningkatkan premi netto sebesar 50% dari tahun lalu,” katanya.

Kenaikan premi netto tersebut, lanjutnya, akan digenjot dari segmen asuransi ritel. Hal itu memungkinkan karena profil risiko asuransi untuk segmen ritel terhitung kecil.

“Jika tahun lalu hanya 12,5% bisnis ritel yang kami pegang sendiri, maka tahun ini kami akan meningkatkannya menjadi 30%. Hal-hal seperti ini harus dilakukan agar bisnis dapat bertumbuh besar,” katanya.

Dia menuturkan segmen ritel mendominasi bisnis perusahaan. Segmen ritel, lanjutnya, memberikan kontribusi sebesar 85% terhadap perolehan premi bruto pada tahun lalu yaitu sebesar Rp5,3 miliar. Sementara itu sebanyak 15% atau hampir Rp1 miliar berasal dari segmen korporasi. (faa)

Baca original source: http://www.bisnis.com/articles/bisnis-syariah-staco-mandiri-pacu-premi-syariah